Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program kebersihan yang menjadi prioritas utama Pemko Medan dalam rangka mewujudkan Medan bebas sampah.
“Bentuk dukungan itu bisa dilakukan dengan kesadaran penuh dan ikhlas untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Artinya, kebersihan harus dimulai dari lingkup terkecil yakni tempat tinggal kita. Selain itu aktifkan terus budaya gotong royong, minimal seminggu sekali. Jangan karena ada momentum tertentu saja, baru gotong royong dilakukan,” kata Walikota, Minggu (2/12).
Untuk menggerakkan partisipasi masyarakat bergotongroyong, Walikota, mengajak tokoh masyarakat untuk bisa merangkul dan memberikan pengertian, sehingga masyarakat dengan penuh sukarela setiap saat mau diajak bergotongroyong untuk menjaga lingkungannya tetap bersih, nyaman dan asri.
Khusus kepada para camat, Walikota, menekankan agar mendata seluruh titik-titik rawan banjir di wilayahnya masing-masing, karena saat ini memasuki musim penghujan sehingga rentan timbulnya banjir.. “Selain melakukan pendataan, jika masih bisa diatasi kerahkan seluruh aparat kecamatan dan kelurahan untuk melaksanankan gotong royong, terutama melakukan pengorekan parit maupun drainase. Jika tidak bisa diatasi, segera buat laporan tertulis untuk diambil solusi mengatasinya,” jelasnya.(Global/Mdn)
Posting Komentar
Posting Komentar