JAKARTA | GLOBAL SUMUT - Peluang para tokoh yang
potensial sebagai pemimpin nasional, perlu dibuka lebih lebar untuk
dimajukan sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2014.
Ini dapat memperbanyak alternatif dan pilihan bagi partai politik dan masyarakat, dalam pesta demokrasi dua tahun lagi itu.
Harapan
itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Hidayat Nur Wahid, di Jakarta, Rabu
(10/10/2012) ini.
"Semakin banyak dimunculkan tokoh-tokoh
potensial untuk pemimpin nasional, akan semakin baik karena memperbanyak
alternatif pilihan," katanya.
Hingga kini, sejumlah nama kian
santer disebut-sebut dalam bursa calon wakil presiden dan wakil presiden
untuk Pemilu 2014. Mereka berasal dari kalangan elite partai politik,
menteri, pejabat publik, dan purnawirawan militer.
Saat ini,
pembatasan sipil dan militer tidak lagi menentukan, sehingga calon
pemimpin bisa datang dari latar belakang beragam. Masyarakat juga kian
cerdas dan pintar menilai ketokohan, dan rekam jejak calon-calon itu.
Pencitraan
dan jargon tokoh, tak lagi mudah membuat publik terkesima. Untuk
membuka lebih banyak kemungkinan calon, PKS mengusulkan untuk menurunkan
ambang batas pengajuan presiden dari partai politik.
Batasan
perolehan 20 persen suara nasional itu dianggap terlalu tinggi, karena
mungkin hanya satu atau dua partai yang bakal mencapainya.
Jika
ambang batas itu disamakan dengan ambang batas parlemen yang 3,5 persen,
tentu lebih banyak partai yang bisa mengajukan calon presiden dan wakil
presiden.
"Jika ambang batas pencalonan presiden disamakan dengan
ambang batas parlemen, mungkin ada sekitar delapan atau sembilan partai
yang bisa mengajukan calon. Peluang lebih terbuka dan semakin banyak
calon yang bisa dipilih rakyat," kata Hidayat.
Hingga kini, PKS
masih terus menjaring nama-nama yang potensial diajukan sebagai capres
dan cawapres. Penjaringan dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan,
kabupaten, provinsi, hingga pengurus pusat.
Semua itu nanti
digodok oleh Majelis Syuro partai dengan 99 anggota yang mewakili
seluruh wilayah di Indonesia. "Kami sedang menjaring nama-nama, dan
prosesnya masih panjang. Tak tertutup kemungkinan kami mengajukan kader
partai sendiri," ucap Hidayat.
Posting Komentar
Posting Komentar