JAKARTA | GLOBAL SUMUT —
Penyerang Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, resmi menyatakan
sikapnya untuk memboikot tim nasional Indonesia. Sikap tersebut
dilontarkannya menanggapi perpecahan timnas Indonesia yang merupakan
efek dari perseteruan konflik antara Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
"Dalam hal ini (dualisme timnas), saya mengambil sikap boikot kepada dua tim, baik yang di Malang (KPSI) maupun di Jakarta (PSSI)," ujar Bambang seperti dikutip dalam situs resmi pribadinya.
Lebih lanjut, Bepe—sapaan Bambang Pamungkas—menyoroti para pemain yang memilih bergabung di dua timnas itu. Menurut striker Persija Jakarta ini, setiap pemain pasti memiliki alasan sendiri-sendiri untuk mengambil keputusan yang tetap harus dihormati tersebut.
"Saya juga tentu mempunyai alasan kuat mengapa memilih tidak bergabung ke Malang atau Jakarta. Mengenai alasan saya, secara pribadi sudah saya sampaikan secara langsung kepada coach Nil Maizar dan coach Alfred Riedl," beber Bepe.
Bambang mengakui, setiap para pemain secara tidak langsung turut serta dalam memelihara perpecahan yang selama ini terjadi. Namun, pemain berusia 32 tahun ini mengaku yakin, jika para pemain dapat bersatu dan menyuarakan hak-haknya untuk membela timnas secara bersama-sama, maka masalah tersebut bisa diatasi.
"Akan tetapi, sebaliknya, selama kita semua terus mengikuti ke mana air mengalir seperti saat ini, maka segala upaya penyelesaian akhir akan selalu menemui jalan buntu sampai kapan pun," kata Bepe.
"Dalam hal ini (dualisme timnas), saya mengambil sikap boikot kepada dua tim, baik yang di Malang (KPSI) maupun di Jakarta (PSSI)," ujar Bambang seperti dikutip dalam situs resmi pribadinya.
Lebih lanjut, Bepe—sapaan Bambang Pamungkas—menyoroti para pemain yang memilih bergabung di dua timnas itu. Menurut striker Persija Jakarta ini, setiap pemain pasti memiliki alasan sendiri-sendiri untuk mengambil keputusan yang tetap harus dihormati tersebut.
"Saya juga tentu mempunyai alasan kuat mengapa memilih tidak bergabung ke Malang atau Jakarta. Mengenai alasan saya, secara pribadi sudah saya sampaikan secara langsung kepada coach Nil Maizar dan coach Alfred Riedl," beber Bepe.
Bambang mengakui, setiap para pemain secara tidak langsung turut serta dalam memelihara perpecahan yang selama ini terjadi. Namun, pemain berusia 32 tahun ini mengaku yakin, jika para pemain dapat bersatu dan menyuarakan hak-haknya untuk membela timnas secara bersama-sama, maka masalah tersebut bisa diatasi.
"Akan tetapi, sebaliknya, selama kita semua terus mengikuti ke mana air mengalir seperti saat ini, maka segala upaya penyelesaian akhir akan selalu menemui jalan buntu sampai kapan pun," kata Bepe.
Posting Komentar
Posting Komentar